Sabtu, 28 Maret 2009

Jazz Seen

JAZZ SEEN


William Claxton. Dilahirkan tahun 1930 di Califonia bagian Selatan oleh seorang Ibu yang mantan penyanyi semi profesional. Sejak usia tujuh tahun, Claxton sudah terpesona dengan musik jazz yang dimainkan oleh Cab Calloway & Lena Horne. Beranjak remaja, Claxton mulai melihat pertunjukkan musik jazz seperti Albert Ammons, Pete Johnson, Art Tatum & Fats Waller. Selanjutnya, nama-nama band tahun 1940 seperti Billie Holiday & Lester Young, Coleman Hawkins, Dizzy & Bird, Bud Powell menjadi idola bagi Claxton. Saat itulah salah seorang teman Claxton kala remaja yang bernama Richard Lang memperkenalkan fotografi.

Akhirnya, Claxton terus berkarya melalui fotografi. Hampir semua album cover musisi jazz ternama dibuat oleh Claxton. Pada tahun 1960, Kritikus & Penerbit asal Jerman yaitu Joachim Berendt mengajak Claxton berkeliling Amerika untuk memotret jazz. Hasilnya adalah sebuah buku yang diterbitkan di Eropa dengan judul Jazz-Life dengan teks terjemahan Jerman, Perancis & Itali.

Pada suatu waktu, Claxton mendapat tugas pemotretan dari sebuah majalah. Claxton bertemu dengan seorang aktris muda yang bernama Peggy Moffit. Saat itu Claxton menyarankan Peggy untuk menjadi model fashion. Peggy Moffit mewujudkannya dan bahkan tidak diduga-duga menjadi istri tercinta Claxton.

Herman Leonard & William Gottlieb adalah dua orang fotografer yang banyak memberi pengaruh bagi karya-karya Claxton. Claxton juga sering berdiskusi tentang fotografi bersama fotografer ternama Helmut Newton. Bahkan fotografer David Bailey pun terinspirasi untuk memotret kembali (setelah fotografi ditinggalkan untuk melukis) karena Claxton.

Karya-karya foto Claxton yang sangat menakjubkan dapat dilihat pada foto Art Pepper yang berjalan sambil menyandang saxophone pada pagi hari di fargo street. Saat itu Art Pepper baru saja dibebaskan dari penjara karena kasus narkoba. Lalu ekpresi malu-malu seorang Diana Krall yang sempat terekam oleh jepretan kamera Claxton ketika Krall diminta berpose memegang tangan Russell Malone pada sebuah sesi pemotretan.

Di akhir film Jazz Seen, Claxton berkata bahwa tanpa kamera pun dia selalu ingin merekam moment di setiap kedipan matanya. Kalau memang benar, kamera hanyalah sebuah alat. Mata kitalah yang sebenarnya merekam semua peristiwa yang terjadi dalam hidup.

Tulisan ini diberikan pada acara diskusi & bedah film “jazz seen” di inova photography school.

galih sedayu
January,2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar